Kalimantan Utara - Pelaksanaan TMMD Ke-109 dengan begitu banyak program yang dijalankan, seperti pengerjaan fisik berupa bangunan, semenisasi dan sebagainya, ada juga berupa non fisik seperti penyuluhan, pengobatan massal gratis, bahkan bagaimana dengan digelarnya TMMD ini bisa membentuk mental yang mandiri, terciptanya rasa kebersamaan melalui gotong-royong, bahkan sampai toleransi umat yang berbeda agama pun terbingkai dalam TMMD Ke-109 ini.
Hal tersebut terbukti saat para Satgas TMMD ingin melaksanakan ibadah sholat 5 waktu di tempat orang tua asuhnya yang berbeda agama, salah satunya Mariana (50) warga Desa Long Loreh, Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara selaku orang tua asuh malah menyediakan tempat, melayani keperluan anak asuhnya untuk beribadah, dan menghormati dengan rasa toleransi yang tinggi.
Ternyata Melalui TMMD Ke-109 ini, rasa toleransi berbeda agama ini juga terbangun, dengan terbangunnya toleransi tersebut dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda tanpa memandang suku, ras, agama dan antar golongan di daerah tersebut.
Ternyata melalui kesinergian TNI-Rakyat Melalui TMMD tercipta rasa Kebhinekaan Tunggal Ika.(Pendim 0910)